Jumat, 10 Juli 2009
STAIN Purwokerto Juara II Perkemahan Wirakarya di Jambi Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purweokerto meraih dua juara dalam Perkemahan Wira Karya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Se-Indonesia di Kampus IAIN Sulthan Thaha Syaifudin Jambi Prestasi tersebut adalah juara dua karya ilmiah berjudul “Penyemaian Bibt Kalba Pada Masyarakat Desa Tumiyang Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas Sebagai Media Pemberdayaan Masyarakat” oleh Pramuka STAIN Purwokerto dan juara favorite kategori Khasanah Budaya Local Untuk Group Kenthongan Gita Pandularas Pramuka STAIN Purwokerto.mereka bersaing dengan sekitar 1.400 mahasiswa dari 72 PTAIN lain. Munasib, penulis karya ilmiah tersebut menjelaskan tema tersebut dipilih berdasar program yang dilaksanakan oleh UKM Pramuka STAIN Purwokerto, dalam acara Bhakti Sosial di Desa Tumiyang Kecamatan Kebasen, juli tahun lalu. Bibit kalba sengaja dipilih karena merupakan tanaman yang terhitung cepat panen, sekitar lima tahun. Saat itu, ada 20.000 bibit kalba yang ditanam di Desa Tumiyang. Diharapkan, bibit itu bisa membantu perekonomian warga setempat, khususnya yang belum bekerja untuk membudidayakan tanaman tersebut. “kami memberikan sesuai dengan keinginan masyarakat yang ingin mendapatkan hal yang bermanfaat untuk perekonomian warga,” tutur Munasib, yang juga Ketua Dewan Racana Sunan Kalijaga prode 2008-2009 itu. Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan, M Najib yang juga sebagai Pimpinan Kontingen, mengaku bangga dengan presatasi tersebut. Selain karya ilmiah, Group Kenthongan Gita Pandularas yang meraih juara favorite telah menjadi ikon bagi STAIN. Sebab, kelompok ini sudah sering tampil ditingkat nasional dan mendapat apresisi positif. “Group Kenthongan ini sudah menjadi semacam ikon karena sering tampil di ajang nasional, sekaligus juga menjadi promosi bagi STAIN,” terangnya. Muflihin, Pembina Gugus Depan Banyumas mengharapkan UKM Pramuka STAIN bisa tampilk lebih baik lagi dalam Perkemahan Wirakarya srlanjutnya, yang berlangsung dua tahun mendatang di Indonesia bagian Timur. “persaingan dari priode ke priode semakin ketat. Ini dilihat dari jumlah peserta yang terus meningkat. Jika priode tahun ini ada 72 PTAIN, priode lalu hanya 45 PTAIN,” katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)